BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bulu tangkis atau badminton
adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau
dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Mirip dengan tenis, bulu
angkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau
"shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan
yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama. Bulu
tangkis adalah olahraga raket tercepat. Kecepatannya bisa mencapai angka 400
km/jam. Selain fakta yang lumrah diketahui, salah satu fakta menarik yang baru
saja dua ribuan
dengar adalah ketika bermain Bulu tangkis 30 menit, ternyata sama dengan ketika berjalan sejauh 5Km. Tapi yang pasti,
bermain bulu tangkis bisa membakar 1000 kalori dalam tubuh per jam nya. Sama
seperti olahraga kardio yang lain, Bulu tangkis meningkatkan denyut jantung,
menurunkan hipertensi dan membantu untuk memperkuat kondisi jantung.
Berdasarkan penelitian,
Bulu tangkis adalah olahraga yang bagus untuk otak. Olahraga tersebut dikatakan
baik untuk otak karena membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi. Selain itu,
dibutuhkan juga ketepatan yang sangat tinggi serta koordinasi mata dan tangan
sehingga sangat bagus untuk menjaga kebugaran otak. Gerakan yang cenderung
konstan dan berlangsung sangat cepat juga memberikan efek aerobik. Sebagaimana yang sudah
terbukti dalam berbagai penelitian, jenis olahraga yang bersifat aerobik umumnya
sangat berhubungan dengan pemeliharaan fungsi kognitif atau kecerdasan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut,
permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana
sejarah perkembangan olahraga bulu tangkis?
2.
Apa
pengertian olahraga bulu tangkis?
3.
Apa
saja teknik dan taktik olahraga bulu tangkis?
4.
Berapa
ukuran lapangan bulu tangkis?
5.
Apa saja sarana dan prasarana permainan bulu tangkis?
6.
Bagaimana
rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) olahraga Bulutangkis?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut, tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui sejarah perkembangan bulu tangkis.
2.
Untuk mengetahui pengertian olahraga bulu tangkis.
3.
Untuk mengetahui teknik dan taktik olahraga bulu tangkis.
4.
Untuk mengetahui ukuran lapangan olahraga bulu tangkis.
5.
Untuk mengetahui sarana dan prasarana permainan bulu tangkis.
6. Mengetahui rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) olahraga Bulutangkis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Perkembangan Olahraga Bulutangkis
Permainan Battledore
and Shuttlecock pada tahun 1854
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan RRC.
Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan RRC.
Nenek moyang terdininya
diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan
kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki.
Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah
selama mungkin tanpa menggunakan tangan.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketik majalah punch mempublikasikan kartun ini. Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak diwilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketik majalah punch mempublikasikan kartun ini. Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak diwilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England.
bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
B.
Pengertian Olahraga Bulutangkis
Bulu tangkis atau badminton
adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau
dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan. Mirip dengan tenis,
bulutangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau
"shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan
yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama. Permainan ini biasanya dimainkan oleh:
a.
Seorang
pria melawan seorang pria (tunggal pria atau men’s single).
b.
Seorang
wanita melawan seorang wanita (tunggal wanita atau women’s single).
c.
Sepasang
pria melawan sepasang pria (ganda pria atau men’s double).
d.
Sepasang
wanita melawan sepasang wanita (ganda wanita atau women’s double).
e.
Sepasang
pria/ wanita melawan sepasang pria/ wanita (ganda campuran atau mixed doubles)
C.
Teknik Olahraga Bulutangkis
·
Pegangan raket cara forehand :
Cara melakukan sebagai berikut:
a.
Raket dipegang dalam posisi miring.
b.
Ibu jari dan jari telunjuk menempel pada tangkai
raket yang sempit.
c.
Pada waktu memegang raket tidak boleh diubah-ubah.
Keuntungannya sebagai berikut:
a.
Pegangan ini lebih mudah untuk melakukan pukulan bola
di sebelah kanan dari tubuh sehingga bola akan mudah dipukul dengan
pukulan forehand.
b.
Untuk melakukan pukulan forehand tidak perlu
memutar pegangan raket.
Kelemahannya sebagai berikut:
a. Untuk melakukan pukulan backhand
memerlukan kekuatan pergelangan tangan dan kekuatan sendi bahu.
b. Mengalami kesulitan dalam
mengembalikan bola yang ada di depan net.
·
Pegangan raket cara backhand :
Cara melakukan sebagai berikut:
a.
Raket dipegang dalam posisi miring.
b.
Pada waktu memegang raket ibu jari berada di
bagian belakang tangkai raket, sedangkan jari-jari tangan
diletakkan di bagian depan.
Ø Keuntungannya
sebagai berikut:
a. Memukul shuttlecock dengan pegangan
ini dapat menghasilkan arah bola yang sulit diduga.
b.
Bola yang dipukul dapat berjalan cepat dan keras.
Ø Kelemahannya
sebagai berikut:
a.
Dengan pegangan ini pemain akan mengalami
kesulitan jika mengembali bola keras yang arahnya ke samping kanan
badan.
b.
Pukulan bola keras dari lawan yang arahnya ke
tubuh juga sulit untuk dikembalikan.
D.
Jenis-Jenis Pukulan
Pukulan
dalam permainan bulu tangkis, antara lain sebagai berikut:
a.
Servis
Pukulan servis, yaitu pukulan sajian bola pertama
yang dilakukan pada awal permainan. Servis merupakan pukulan untuk
memperoleh nilai. Jika akan melakukan servis maka harus memahami tipe
permainan lawan. Kalau lawan mempunyai tipe permainan keras,
sebaiknya tidak melakukan servis tinggi. Seorang pemain bulu
tangkis harus menguasai berbagai jenis pukulan servis.
Adapun
jenis-jenis pukulan servis itu adalah sebagai berikut:
1) Servis Pendek (Short
Service)
Servis
pendek (short service) dapat dilakukan secara forehand ataupun backhand.
Pukulan servis pendek diusahakan bola serendah mungkin dengan
ketinggian net sehingga lawan akan mengalami kesulitan
dalam mengembalikan bola.
Cara melakukan servis pendek forehand sebagai
berikut:
a. Sikap awal berdiri dengan sikap kaki
kuda-kuda.
b. Salah satu tangan memegang raket
yang diletakkan di samping badan dan tangan yang lain
melambungkan bola.
c. Setelah bola dilambungkan, bola
dipukul secara pelan-pelan dengan menggunakan pergelangan
tangan diikuti berat badan digeser ke depan.
Cara melakukan servis pendek secara
backhand sebagai berikut:
a.
Sikap awal berdiri badan condong ke depan dengan sikap
kaki kuda-kuda.
b.
Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di
depan badan di bawah pusat dan tangan yang lain memegang bola.
c.
Bola dilambungkan kemudian bola didorong dengan raket
secara pelan-pelan diusahakan bola dekat dengan ketinggian net.
2) Servis Tinggi (Lob Service)
Servis
ini dilakukan dengan pukulan yang keras dan bola diusahakan berjalan
melambung tinggi kemudian bola sampai di garis bagian
belakang. Servis tinggi juga dapat dilakukan secara forehand
dan backhand. Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan forehand adalah sebagai
berikut:
a.
Sikap awal berdiri kaki kuda-kuda, salah satu
tangan diletakkan di samping badan bagian belakang bawah dan
tangan yang lain memegang bola.
b.
Bola dipukul melambung sekuat tenaga dengan ayunan
raket dari belakang ke arah depan atas dan diusahakan melambung
tinggi ke arah garis belakang.
Cara melakukan servis tinggi dengan pukulan backhand adalah sebagai
berikut:
a.
Sikap awal berdiri dengan posisi kaki kuda-kuda dan
badan condong ke depan.
b.
Salah satu tangan memegang raket yang diletakkan di
depan tubuh di bawah pusat dan tangan yang lain memegang bola.
c.
Bola dilambungkan kemudian dipukul dengan raket ke arah
depan secara keras. Usahakan bola berjalan melambung ke arah lapangan
bagian belakang.
b.
Pukulan Lob
Pukulan lob dapat dilakukan dari atas kepala
ataupun dari bawah. Menurut caranya, pukulan lob dapat
dilakukan dengan forehand dan backhand.
1). Pukulan lob forehand overhead cara melakukan
sebagai berikut:
a. Sikap
awal berdiri tangan yang memegang raket diletakkan di atas kepala bagian
belakang.
b.`Arah datangnya bola dari atas
dipukul dengan ayunan tangan dari belakang atas dipukulkan ke arah bola.
2) Pukulan lob backhand overhead cara melakukan
sebagai berikut:
a. Sikap awal berdiri
kaki selebar bahu dengan tubuh sedikit miring.
b. Raket dipegang
diletakkan di sebelah kiri dari tubuh di bagian atas kepala.
c. Bola
dipukul dengan cara raket diayun ke depan atas sehingga bola melambung ke
arah lapangan bagian belakang lawan.
3) Pukulan lob forehand underhand cara melakukan
sebagai berikut:
a. Sikap
awal berdiri kangkang selebar bahu dengan tangan kanan memegang raket.
b. Bola
yang datang dari arah lawan setelah turun dipukul dengan ayunan raket dari
bawah ke depan atas. Usahakan bola melambung ke arah garis belakang daerah
lapangan lawan.
4) Pukulan lob backhand underhand cara melakukan
sebagai berikut:
a. Sikap awal berdiri
kangkang tangan kanan memegang raket.
b. Bola
yang datang ke arah bagian kiri tubuh dipukul dengan ayunan raket dari
bawah ke depan atas, bola diusahakan melambung ke arah lapangan
lawan bagian belakang.
c.
Pukulan Drive
Pukulan drive, yaitu jalannya bola mendatar cepat
sehingga lawan akan kesulitan mengembalikan bola. Pukulan drive
biasanya diarahkan ke arah samping kanan atau samping kiri lawan dan
pukulan ini lebih banyak digunakan pada permainan ganda. Pukulan
drive juga dapat dilakukan dengan forehand ataupun backhand.
Pukulan drive forehand cara melakukan sebagai
berikut:
a.
Sikap awal berdiri kangkang menghadap ke arah
samping kanan.
b.
Pukulan bola datar dengan ayunan tangan dari
belakang ke arah depan.
Pukulan drive backhand cara melakukan sebagai
berikut:
a.
Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu pandangan mata
ke arah samping kanan dengan tubuh sedikit miring ke kanan.
b.
Bola yang datang ke arah kanan dari tubuh dipukul
dengan ayunan raket dari belakang ke arah depan, diusahakan bola
jalannya datar.
d.
Pukulan Smes
Pukulan smes, yaitu pukulan yang keras dan bola
jatuh di daerah lapangan lawan. Cara melakukan sebagai berikut:
a. Sikap awal berdiri kangkang selebar
bahu tangan kanan memegang raket yang diletakkan di atas kepala
bagian belakang.
b.
Bola yang melambung dari lawan dipukul secepatnya dengan mengayunkan
raket dari atas ke depan bagian bawah.
e.
Pukulan Dropshot
Pukulan dropshot, yaitu usaha memukul bola yang
diarahkan ke area lapangan lawan dekat dengan net. Pukulan dropshot
dapat dilakukan dari atas kepala ataupun dari bawah.
Cara
melakukan sebagai berikut:
a.
Sikap awal berdiri kangkang selebar bahu, tangan
kanan memegang raket yang diletakkan di atas kepala.
b. Bola dari lawan dalam ketinggian
puncak dipukul dengan raket. Usahakan bola masuk ke lapangan lawan dekat dengan net.
E.
Lapangan Bulu tangkis
Ukuran lapangan Bulutangkis standar
Internasional
·
Ukuran
Lapangan Bulutangkis untuk Partai Ganda
Panjang ukuran lapangan bulu tangkis
standar internasional: 13,40 meter. Lebar ukuran lapangan bulu tangkis
standar internasional: 6,10 meter. Luas ukuran lapangan
bulu tangkis: 81,74 m2. Ukuran
tinggi tiang net: 1,55 meter. Ukuran
tinggi atas net: 1,52 meter. Ukuran dari jarak net
hingga garis service: 1,98 meter. Ukuran jarak dari garis service hingga ke
bagian sisi lapangan luar: 4,72 meter.
·
Ukuran
Lapangan Bulutangkis untuk Partai Tunggal
Panjang ukuran lapangan bulu tangkis
standar internasional: 11,88 meter. Lebar
ukuran lapangan bulu tangkis standar internasional: 5,18 meter. Luas ukuran
lapangan bulu tangkis standari internasional: 61,5384 m2 Ukuran tinggi tiang
net: 1,55 meter.
Ukuran tinggi atas net: 1,52 meterØ Ukuran dari jarak net
hingga garis service: 1,98 meter. Ukuran
jarak dari garis service hingga ke bagian sisi lapangan luar: 3,96 meter.
F.
Sarana Prasarana Olahraga Bulu tangkis
a.
Lapangan
Lapangan bulu tangkis
berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat pada gambar
halaman 10. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna
kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih
atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan
sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan
sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera
pada pemain.
b.
Net
dan Tiang
Net terbuat dari tali
halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara 15 mm. Panjang net
sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter dan lebarnya 76 cm,
dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5 cm. Tiang net
ditancapkan tepat pada titik tengah ujung garis samping lapangan. Untuk
ganda tinggi tiang 155 cm. Bagian paling atas net di bagian tengah berjarak
1,524 meter dari permukaan lantai dan pinggiran lapangan berjarak 1,55 meter di
atas garis tepi permainan ganda.
c.
Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu
tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut
terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau
pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik. Berat kok kira-kira
5,67 gram.
d.
Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau
logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu
tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang
grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat,
kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model
rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan
raket. Panjang raket 67,95 cm, kepala raket mempunyai panjang 29,21 cm, lebar
22,86 cm.
e.
Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu
tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap
berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar
berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan
pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.
f.
Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain
membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu
tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang
bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran
goncangan untuk melompat, bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres(ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP 4)
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani dan Keolahragaan
Kelas/Semester : A5-14 PGSD/2
Jumlah Pertemuan : 1 kali pertemuan
Tahun Ajaran : 2014/2015
|
Standar Kompetensi
|
|
|
Kompetensi Dasar
|
1.1 Melakukan teknik pegangan raket dalam bulutangkis
2.1 Melakukan gerakan memantul mantulkan kok dengan
raket
3.1 Melakukan gerakan dasar pukulan forehand dan
backhand
|
|
Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
·
Teknik
kerjasama dalam permainan
|
|
Alokasi Waktu: 4 X
20 Menit Pelajaran
|
|
- Tujuan
Pembelajaran
Setelah mempelajari dan mempraktekkan materi
ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Mempraktekkan cara bermain bulutangkis.
2. Memahami tata cara dan manfaat bermain
bulutangkis.
3. Melakukan kerjasama dengan menjunjung
tinggi sportivitas.
4. Memahami strategi dalam bermain
bulutangkis.
·
Karakter
peserta didik yang diharapkan:
-
Peduli
lingkungan
-
Peduli social
-
Demokratis
-
Jujur
-
Gotong royong
B.
Materi
Pembelajaran
1. Pemanasan sebelum bermain bulutangkis.
2. Tata cara bulutangkis dan aturannya.
3. Praktek bulutangkis.
C. Model dan Metode Pembelajaran
|
No.
|
Gambar
|
Deskripsi
|
|||||||||||||||||||||||
|
1.
|
![]() |
a.
Apersepsi
1.
Guru menyuruh peserta
didik berbaris sejumlah dua atau tiga baris disesuaikan jumlah peserta
didiknya.
2.
Guru mengucapkan salam.
3.
Peserta didik menjawab serempak.
4.
Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai.
5.
Guru mempresensi peserta didik.
6.
Guru menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini.
7.
Guru
mengajak peserta didik untuk melakukan pemanasan sebelum malakukan
olahraga Bulutangkis seperti peregangan otot kaki dan tangan, gaya kincir
angin untuk kesiapan tangan, dan sebagainya.
Nilai yang Ditanamkan
Peduli lingkungan, peduli sosial, demokratis, jujur, dan gotong royong.
|
|||||||||||||||||||||||
|
2.
|
![]() ![]() |
2.
Kegiatan Inti
1. Guru menyiapkan media
pembelajaran untuk peserta didik.
2.
Guru melibatkan peserta didik mempraktekkan materi teknik
dasar permainan bulutangkis seperti teknik forehand dan teknik backhand.
3.
Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar
peserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber
belajar lainnya.
4.
Guru melibatkan peserta didik secara
aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran, dalam bentuk pemanasan, praktek tema materi, maupun pendinginan.
5.
Guru memberi contoh dalam melakukan teknik
dasar permainan Bulutangkis.
6.
Guru mempraktekkan teknik forehand dan backhand kepada
siswa dengan membentuk pasangan dalam permainan Bulutangkis.
7.
Guru memberi aba-aba dalam permulaan melakukan
permainan Bulutangkis dengan peluit.
Nilai yang Ditanamkan
Peduli lingkungan, peduli
sehat, demokratis, jujur,
dan gotong royong.
|
|||||||||||||||||||||||
|
3.
|
|
1. Guru menyuruh peserta didik istirahat
membentuk barisan.
2. Guru mepresensi kembali peserta didiknya.
3. Guru mengevaluasi tujuan pembelajaran Bulutangkis.
4. Guru membuat simpulan tentang
hasil proses mengajar.
5. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai materi yang kurang dimengerti.
6. Guru memberi
motivasi dengan memilih satu kata, ungkapan, pertanyaan, gambar, dan sebagainya yang berkaitan dengan materi, kemudian ditanyakan dan atau ditunjukkan kepada
peserta didik.
7. Guru mengajak peserta didik melakukan
pendinginan sebelum meninggalkan lapangan dengan meluruskan kaki saat duduk,
kemudian membentuk barisan untuk melakukan pijat-pijatan antara siswa satu dan siswa
lainnya.
8. Guru dan peserta didik menutup
kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan salam.
Nilai yang Ditanamkan
Kerja keras, gotong royong, dan menghargai prestasi.
|
|||||||||||||||||||||||
BABIII
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bulutangkis atau badminton
adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau
dua pasangan (untuk ganda) yang saling
berlawanan. Dengan menggunakan teknik yang dianggap
efektif dan efisien dengan baik dalam permainan. Dan menggunakan taktik yang
sifatnya individual maupun kelompok dalam suatu permainan biasanya berupa
siasat untuk menjalankan teknik berdasarkan kemampuan yang dimiliki.
Teknik dasar permainan
Bulutangkis dengan cara memegang raket, gerakan kaki ( footwork ), sikap dan posisi,
hitting position (posisi memukul), Service, pengembalian service, underhand,
overhead clear/ lob, smash, dropshot (pukulan potong), dan netting.
Adapun Sarana dan prasarana olahraga Bulutangkis
diantaranya adalah lapangan, net, tiang,
kok, raket, senar dan sepatu.
B.
Saran
Permainan
bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit yang
berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis juga harus
dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia.



No comments:
Post a Comment