A.
Pengertian Sosiologi
Ada beberapa pengertian
atau definisi mengenai sosiologi, baik dari ahli maupun dilihat dari arti
katanya. Sosiologi berasal dari bahasa latin “socius” yang artinya kawan, dan
“logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi bisa dikatakan sosiologi adalah
ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Beberapa pengertian sosiologi menurut para
ahli yaitu:
1. Pitirim Sorokin: sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka
macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala
moral). Sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan
gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
2. Roucek dan Warren: sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
3. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf :
sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan
hasilnya, yaitu organisasi sosial.
4. J.A.A
Von Dorn dan C.J.
Lammers: sosiologi adalah ilmu
pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
6. Selo
Sumardjan dan Soelaeman Soemardi: sosiologi adalah ilmu
kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial
termasuk perubahan sosial.
7. Paul
B. Horton: sosiologi adalah ilmu yang
memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok
tersebut.
8. Soejono Soekanto: sosiologi
adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang
bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan
masyarakat.
9. William Komblum: sosiologi
adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial
anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok
dan kondisi.
10. Allan Jhonson: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku,
terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem
tersebut memengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya
memengaruhi sistem tersebut.
B.
Karakteristik Sosiologi
Beberapa hal
mengenai karakteristik social menurut Soekanto diantaranya adalah:
1. Sosiologi adalah bagian dari ilmu sosial,
bukan dari ilmu pengetahuan alam atau kerohanian. Perbedaan ini menyangkut
substansi, yang gunanya membedakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
gejala alam dengan ilmu pengetahuan alam yang berhubungan dengan gejala
kemasyarakatan.
2. Sosiologi bukan disiplin normative
tetapi disiplin kategoris. Maksudnya, sosiologi membatasi diri pada apa yang
terjadi saat ini, bukan tenteng apa yang seharusnya terjadi. Jadi sosiologi
dapat dikategorikan sebagai ilmu murni (pure science), bukan ilmu terapan
(applied science).
3. Sosiologi bertujuan menghasilkan
pengertian-pengertian dan pola umum. Sosiologi mencari yang menjadi prinsip
atau hukum umum dari interaksi antar manusia secara individu maupun kelompok,
dan mengenai sifat hakikat, bentuk isi, struktur, maupun proses dari
masyarakat.
4. Sosiologi adalah ilmu yang empiris,
factual, dan rasional.
5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, bukan kongkret.
Artinya, bahan kajian dalam sosiologi adalah bentuk-bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat, bukan tentang wujud masyarakat yang kongkret.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang menghasilkan
pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sebagai ilmu pengetahuan yang umum,
dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus, sosiologi mempelajari gejala umum pada
interaksi manusia. Sosiologi sebagai ilmu yang
memfokuskan pada kajian pola-pola interaksi manusia, dalam perkembangannya
seringkali lebih banyak dihubungkan dengan modernitas.
Sosiologi memiliki Sifat dan
Karakterisitk. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam (Soekanto,
1982:20-23) mengungkapkan mengenai beberapa sifat hakikat sosiologi sebagai
berikut:
- Sosiologi adalah suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu
pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan kerohanian.
- Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normative, akan tetapi
merupakan disiplin yang kategoris. Artinya sosiologi membatasi pada apa
yang terjadi dewasa ini, bukan mengenai apa yang terjadi dan seharusnya
terjadi.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure
science) dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan yang
terpakai (applied science).
- Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan
ilmu pengetahuan yang konkret. Artinya, bahwa yang diperhatikan adalah
bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat tetapi bukan wujudnya yang
konkret.
- Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan
pola-pola umum. Artinya, sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi
prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar umat manusia dan juga
perihal sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat manusia.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.
Artinya, bahwa hal ini berkaitan denngansoal metode sosiologi yang
digunakan.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan
ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya, sosiologi mempelajari gejala umum
yang ada dalam setiap interaksi antar manusia.
https://prasetyoirfan11.wordpress.com/2013/08/31/sifat-dan-karakteristik-sosiologi/
C.
Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang lingkup
sosiologi dapat dibedakan menjadi beberapa subdisiplin sosiologi, diantaranya:
1. Sosiologi Pedesaan (Rural Sociology)
2. Sosiologi Industri (Industrial Sociology)
Dalam
perkembangannya sosiologi industry sejak tahun 1980-an ada empat tema baru
yaitu:
a. Sosiologi industry yang menekankan gaya
tradisional patriarkat memberikan peluang munculnya lini baru, yakni feminisme
dalam riset.
b. Runtuhnya komunisme di Eropa Timur
c. Perkembangan teknologi informasi dan
berbagai aplikasi di bidang manufaktur serta perdagangan yang mampu mendorong
bangkitnya minat untuk menerapkan gagasan konstruktivis social dan sosiologi
ilmu pengetahuan serta teknologi ke social kerja dan industri.
d. Asumsi bahwa pekerjaan dan produksi
adalah kunci identitas social tentang argument bahwa pola konsumsi adalah
sumber dari identitas individual.
3. Sosiologi Medis (Medical Sociology)
Sosiologi
medis adalah bagian dari sosiologi yang pembahasannya lebih focus pada
pelestarian ilmu kedokteran, khususnya pada masyarakat modern.
4. Sosiologi Perkotaan (Urban Sociology)
Sosiologi
perkotaan adalah studi sosiologi yang menggunakan berbagai statistic diantara
berbagai populasi yang ada dalam kota-kota besar. Kajian utamanya difokuskan
pada studi wilayah perkotaan dimana zona industry, perdagangan, dan tempat
tinggal terpusat.
5. Sosiologi Wanita (Woman Sociology)
Berkembangnya
sosiologi wanita, sejalan dengan perkembangan sejarah feminisme yang dipelopori
oleh Mary Wollstonecraft dalam bukunya A Vindication of The Right of Women
(1779), meski akar historisnya dapat dilacak sejak lahirnya sosiologi sebagai
disiplin akademik.
6. Sosiologi Militer (Military Sosiologi)
Sosiologi
militer mengkaji angkatan bersenjata sebagai organisasi bertipe khusus dengan
fungsi special spesifik. Fungsi tersebut bertolak dari tujuan organisasi
keamanan dan saran-sarannya, kekuatan, serta kekerasan. Sosiologi militer terus
berkembang di Amerika Serikat.
7. Sosiologi Keluarga (Family Sosiology)
Sosiologi
keluarga memperlajari tentang pembentukan dan perkembangan keluarga, yaitu
mengenai bentuk keluarga, fungsi dan struktur keluarga, arah perkembangan
keluarga di masa mendatang, masalah yang dihadapi keluarga dan penyelesaiannya,
masalah penyimpangan hubungan dengan sosiologi, organisasi keluarga, dan
mengenai keluarga berencana.
8. Sosiologi Agama
Sosiologi
agama adalah studi sosiologis yang mempelajari studi ilmu budaya secara
empiris, profane, dan positif menuju pada praktik, struktur social, latar
belakang historis, pengembangan, tema universal, dan peran agama dalam
masyarakat.
9. Sosiologi Seni
Istilah
sosiologi seni/sociology of art digunakan dari sosiologi berbagai seni atau
sosiologi seni dan literature. Sosiologi seni visual relative jarang
dikembangkan sebanding dengan sosiologi literature, drama, maupun film.
D.
Kegunaan Sosiologi
Kajian sosiologi banyak menelaah fenomena-fenomena yang ada di masyarakat,
seperti norma-norma, kelompok sosial, stratifikasi dalam masyarakat, lembaga
kemasyarakatan, proses sosial, perubahan sosial, kebudayaan, dan lain
sebagainya.
E.
Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sosial Lain
1. Hubungan Sosiologi denga Ilmu Ekonomi
2. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Politik
3. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sejarah
4. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Psikologi
5. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Antropologi
F.
Konsep Sosiologi
Adapun konsep-konsep yang terdapat dalam sosiologi mencakup:
1. Masyarakat
Masyarakat
dalam bahasa Inggris disebut society, dan dalam bahasa latin yaitu socius, yang
berarti kawan, sedangkan istilah masyarakat dalam bahasa Arab, yaitu
syakarayang artinya turut serta. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
saling bergaul atau saling berinteraksi secara tetap dan memiliki kepentingan
yang sama.
2. Peran
Keterlibatan individu atau
masyarakat di dalam kehidupan.
3. Norma
Norma adalah strandar perilaku
dalam masyarakat.
4. Sanksi
Hukuman atas penyimpangan yang
dilakukan oleh individu atau kelompok.
5. Interaksi sosial
Interaksi adalah suatu hubungan timbal balik untuk
mancapai suatu keinginan, tujuan maupun penyampaian maksud untuk hidup bersama
dengan manusia lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
6. Konflik sosial
Konflik sosial adalah suatu keadaan masyarakat yang
mengalami suatu pertikaian antara anggotanya yang mengakibatkan terancamnya
keutuhan msyarakat tersebut yang dilator belakangi dengan perbedaan kepentingan
antar anggota.
7. Kontak sosial
Kontak sosial
merupakan awal terjadinya interaksi social baik dilakukan secara langsung
ataupun tidak.
8. Perubahan social
Perubahan Sosial (Social change) adalah Perubahan dalam
struktur social dan jalinan hubungan dalam masyarakat ; seringkali
penggunaannya dipertukarkan dengan istilah perubahan budaya.
9. Permasalahan sosial
10. Penyimpangan
Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan
sebagai suatu pelanggaran terhadap norma-norma keelompok atau masyarakat.
11. Globalisasi
12. Patronase
13. Kelompok
14. Patriarki
15. Hierarki
No comments:
Post a Comment