Monday, 25 April 2016

OPERASI BILANGAN








BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Makalah ini akan menjelaskan mengenai dasar-dasar operasi bilangan dan sistem bilangan cacah. Sistem bilangan cacah meliputi pengertian bilangan cacah, operasi bilangan cacah, dan sifat-sifat bilangan cacah. Pembahasan ini dirasa sangat penting apalagi mengenai dasar-dasar operasi hitung. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak lepas dari aktivitas menghitung. Misalnya bagi penjual yang selalu menghitung untung rugi, anak-anak yang selalu menghitung terlebih dahulu saat akan menjajakan uang sakunya, perusahaan yang selalu memperhitungkan pengeluaran dan pemasukkan, dan banyak aktivitas lainnya. Oleh karena itu, manusia setidaknya bisa melalukan penghitungan sederhana, untuk itu perlu memahami dasar-dasar operasi bilangan.
Dengan dipahaminya dasar-dasar operasi bilangan, manusia tidak akan mudah tertipu. Meskipun memang dibutuhkan keahlian lain dalam matematika agar mempermudah kehidupan manusia. Pada era modern seperti saat ini, bahkan anak TK sudah banyak yang bisa menghitung dan memahami dasar-dasar operasi bilangan. Hal tersebut bertujuan agar manusia dapat mengikuti perkembangan jaman. Dalam makalah ini juga akan membahas mengenai bilangan cacah.

B.  Rumusan Masalah
a.    Apa saja dasar-dasar operasi bilangan?
b.    Apa pengertian bilangan cacah?
c.    Bagaimanakah operasi-operasi bilangan cacah?
d.   Apa saja sifat-sifat bilangan cacah?



C.  Tujuan
a.    Mengetahui dasar-dasar operasi bilangan.
b.    Memahami pengertian bilangan cacah.
c.    Mengetahui bagaimana operasi-operasi bilangan cacah.
d.   Mengetahui sifat-sifat bilangan cacah.

























BAB II
PEMBAHASAN

A.  Dasar-Dasar Operasi Bilangan
1.    Operasi Penjumlahan (Tambah)
Operasi penjumlahan (tambah) adalah dasar dari operasi hitung pada sistem bilangan. Operasi penjumlahan selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari mulai bangun tidur dan akan memulai aktivitas kita hingga petang kita selalu memanfaatkan operasi penjumlahan. Dalam hal ini butuh membedakan antara cara mengkombinasikan beberapa objek, dimana pengkombinasian tersebut dapat disebut sebuah  kesatuan, dan cara mengkombinasikan objek atau bilangan-bilangan tersebut dinamakan operasi penjumlahan. Jadi penjumlahan dua bilangan, misalkan 3 dan 4, dapat disamakan dengan menambahkan sembarang himpunan yang jumlahnya  3 dan sembarang himpunan yang jumlahnya 4.  Kesatuan ini digambarkan sebagai satu himpunan, dan didapatkan jumlah dari himpunan baru tersebut.
Lambang “+”  adalah lambang untuk operasi penjumlahan atau pertambahan, sehingga kalimat matematika dari jumlah tiga dan empat sama dengan tujuh adalah “3+4=7”. Tanda + mulai dipakai pada abad ke-15 untuk menandai karung padi-padian atau gamdum yang melebihi berat yang ditentukan sebelumnya.
2.    Operasi Pengurangan
Menurut Van De Walle, jika salah satu bagiannya dan totalnya sudah diketahui, maka pengurangan akan menghasilkan bagian yang satunya. Dengan kata lain, pengurangan adalah dimana ketika telah ditentukan sebuah jumlah atau total dan kemudian kita mengambil bagian dalam jumlah tersebut maka hal tersebut dinamakan pengurangan. Misalnya A memulai dengan total 10, dan menghasilkan sejumlah dua himpunan yang diketahui 10 dan 2. Ekspresi 10-2 dibaca “sepuluh dikurangi dua” akan menghasilkan sisanya, yaitu delapan.
3.    Operasi Perkalian
Operasi perkalian adalah operasi penjumlahan yang berulang. Operasi perkalian dinotasikan dengan tanda “x”. Maksudnya adalah misalnya 5 x 3 berarti adalah kita harus menghitung hasil dari 5 + 5 + 5, atau bisa ditulis dengan 5 x 3 = 5 + 5 + 5. Operasi perkalian juga bisa dikerjakan dengan cara bersusun panjang dan bersusun pendek, berikut contohnya:
Perkalian bersusun panjang:
Perkalian bersusun pendek:
4.    Operasi Pembagian
Pembagian adalah kebalikan dari operasi perkalian, jadi pembagian adalah pengurangan berulang. Pembagian dinotasikan dengan tanda division “÷” atau tanda slash “/”. Jika operasi perkalian 5 x 4 = 20, maka 20 ÷ 5 = 4, dan 20 ÷ 4 = 5.



B.  Sistem Bilangan Cacah
1.    Pengertian Bilangan Cacah
Ada beberapa definisi mengenai bilangan cacah. Bilangan cacah adalah bilangan yang digunakan untuk menyatakan cacah anggota suatu himpunan. Bilangan cacah juga dapat didefinisikan sebagai bilangan bulat positif digabung dengan nol. Sehingga, himpunan bilangan cacah dapat dituliskan {0, 1, 2, 3,..} . Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa bilangan cacah adalah satuan untuk sistem penilaian matematis yang bersifat abstrak serta dapat diunitkan, ditambah dan juga dikalikan. Adapun lambah bilangan cacah biasanya ditulis “C”.
2.    Operasi Bilangan Cacah
Ada beberapa operasi yang dapat diberlakukan pada bilangan-bilangan cacah, diantaranya adalah operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian.
a.    Operasi Penjumlahan
Operasi penjumlahan pada bilangan cacah, pada dasarnya merupakan suatu aturan yang mengaitkan setiap bilangan cacah dengan suatu bilangan cacah yang lain. Sistem bilangan cacah terhadap operasi penjumlahan ini mempunyai beberapa sifat, yaitu sebagai berikut:
Ø Sifat pertukaran (komutatif)
Untuk setiap bilangan cacah a dan b, berlaku:
a + b = b + a
 



Contoh:
a+b = b+a
1+0 = 0+1 = 1
3+1 = 1+3 = 4
Ø Sifat pengelompokan (asosiatif)
Untuk setiap bilangan cacah a,b dan c, berlaku:
(a+b)+c = a+(b+c)

 



Contoh:
(a+b) c = a+(b+c)
(1+2)+3 = 1+(2+3) = 6
Ø Sifat Identitas
Yang berarti apabila dijumlah suatu bilangan cacah dengan bilangan nol maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
Untuk setiap bilangan cacah a, berlaku:
a + 0 = 0 + a = a

 



Contoh:
0 + a = a + 0  =  a
0 + 3 = 3 + 0 = 3
6 + 0 = 6
Ø Sifat Tertutup
Jumlah dari setiap pasang bilangan cacah selalu menghasilkan tepat satu anggota dari himpunan bilangan cacah.
Contoh:
0+1=1(bilangan cacah)
1+2=3(bilangan cacah)
b.    Operasi Pengurangan
Operasi pengurangan pada bilangan cacah jika sebuah bilangan cacah a dikurangi dengan bilangan cacah b menghasilkan bilangan cacah c, ditulis: a-b = c (a lebih dari b). Operasi pengurangan tidak memenuhi sikap pertukaran, sebab tidak setiap a dan b akan berlaku a-b = b-a.  Pada operasi pengurangan bilangan cacah juga tidak berlaku sifat identitas, sebab a-0 ≠ 0-a. Selain itu, sifat asosiatif juga tidak berlaku pada operasi pengurangan bilangan cacah. Contohnya, misal a = 8, b = 4, c = 2.
(a – b) – c =  (8 – 4) – 2 =  2, a – (b – c) = 8 – ( 4 – 2) = 6. Sehingga jelas, 2 ≠ 6.


c.    Operasi Perkalian
Ø  Sifat identitas
Hal ini dapat dilihat dari adanya sebuah bilangan cacah yang jika dikalikan dengan setiap bilangan cacah a maka hasilnya tetap a. Bilangan itu adalah 1. Jadi a × 1 = 1 × a, untuk setiap bilangan a.
Contoh:
1 × 36 =  36 × 1 = 36.

Ø  Sifat pengelompokan
Untuk setiap bilangan cacah a, b, dan c berlaku:
(a × b ) × c = a × (b × c)

 




Contoh:
(2 × 3) × 5 = 2 × (3 × 5)
6 × 5          = 2 × 15
30              = 30
Ø  Sifat penyebaran
Untuk setiap bilangan cacah a, b, dan c berlaku:
a × (b ± c) = (a ×b) ± (a × c)
 




Contoh:
5 × (4 + 6) = (5 × 4) + ( 5 × 6)
5 × 10       = 20 + 30
50             = 50
Ø  Sifat tertutup
Hasil perkalian bilangan cacah a dan b berupa bilangan bilangan cacah. Contoh:
1 × 2 = 2
1 × 5 = 5
Ø  Sifat komutatifntuk setiap bilangan cacah a dan b, berlaku:
a×b = b ×a
 



Contoh:
5 × 4 = 4 × 5
20     = 20
Ø  Perkalian dengan bilangan 0 adalah 0
a × 0 = 0 × a = 0
 



Contoh:
7 × 0 = 0 × 7 = 0

d.   Operasi Pembagian
Operasi pembagian merupakan kebalikan dari operasi perkalian. Jika sebuah bilangan cacah a dibagi bilangan cacah b menghasilkan bilangan cacah c (dilambangkan dengan a : b), a : b = c → b × c = a, 0 dibagi dengan bilangan cacah (kecuali 0), hasilnya nol, dan pembagian dengan 0 tidak didefinisikan.

3.    Sifat-sifat Bilangan Cacah
a.    Sifat identitas penjumlahan
Apabila a bilangan cacah, maka a + 0 = 0 + a. 0 disebut elemen netral atau elemen identitas penjumlahan.
b.   Sifat perkalian dengan 0
Apabila abilangan cacah, maka:
a × 0 = 0  × a
 



c.       Sifat distributif perkalian
Apabila a, b, dan c bilangan cacah, dan b lebih besar atau sama dengan c (b ≥ c), maka:

a × (b ± c) = a × b ± (a × c) 

 




d.      Sifat asosiatif persamaan
Ø  Apabila a,b dan c bilangan cacah dan b ≥ c, maka
(a + b ) – c  = a + (b – c)

 




Ø  Apabila a,b,c dan d bilanagn cacah a ≥ b dan b ≥ d, maka
(a + b) – (c + d) = (a – c) + (b + d)

 




e.       Sifat – sifat perpangkatan
Ø  Sifat distributif perpangkatan terhadap perkalian
(a × b )c = ac  × bc
 




Ø  Sifat distributif perpangkatan terhadap pembagian
(a / b)c = ac : bc
 


Ø  ab x ac = ab+c, ab : ac = ab-c dengan syarat b > c, (ab)c = abc
Ø  Bilangan 0 dalam perpangkatan:
0a = 0, a0 = 1, 00 = tidak terdefinisikan.







f.       Sifat – sifat penarikan akar

















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dasar-dasar operasi bilangan terdiri dari operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian. Sedangkan pengertian bilangan cacah adalah bilangan bulat positif digabung dengan nol. Operasi bilangan cacah juga terdiri dari operasi penjulahan, operasi pengurangan, operasi, perkalian, dan operasi pembagian. Namun dalam operasi pembagian terdapat beberapa sifat, diantaranya sifat komutatif, sifat aasosiatif, sifat tertutup, dan sifat identitas. Sedangkan pada operasi pengurangan tidak berlaku sifat identitas, komutatif dan asosiatif. Sama  halnya dengan operasi penjumlahan, operasi perkalian juga mempunyai sifat-sifat, diantanya sifat komutatif, sifat asosiatif, sifat distributif , sifat asosiatif, sifat identitas, dan sifat tertutup serta perkalian dengan bilangan 0 adalah 0.  
Sedangkan sifat-sifat bilangan cacah yaitu sifat identitas, sifat perkalian dengan 0, sifat distributif, sifat asosiatif persamaan, sifat-sifat penarikan akar, dan sifat-sifta penarikan.


B.     Saran
Dengan penyusunan makalah ini, penulis berharap pengetahuan mengenai dasar-dasar operasi bilangan dan sistem bilangan cacah dapat bertambah dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari serta bisa mengajarkannya kepada yang belum mengetahui atau pada adik-adik kita atau sesama teman.



DAFTAR PUSTAKA

Asimtot’s. Sifat-sifat pada Bilangan Cacah, diunduh di
B, Harahap dan ST. Negoro. 1998. Ensiklopedia Matematika. Jakarta: Ghalia    Indonesia.
Marini, Arita dan Iskandar Agung. 2011. Aritmatika untuk PGSD. Jakarta: Bestari.
Putuerayanti. Sifat- Sifat pada Operasi Bilangan Cacah, diunduh di
Roosbiyanto, Dawig, dkk. 2009. Kumpulan Rumus MatematikaSMP. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama.
Sukardi, Adi, dkk. Operasi Hitun pada Bilangan Cacah, diunduh di
(http://www.slideshare.net/SukardiAdi 1/lks-mpm-klpok-6, Selasa, 24 Februari 2015, pukul 17:43).






No comments:

Post a Comment