Wednesday, 20 April 2016

Pengertian dan hubungan antropologi dengan ilmu lain



                                                                      ANTROPOLOGI




   Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan logos memiliki arti cerita atau kata.
   Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.

–          Menurut William A. Haviland, Antropologi adalah studi tentang umat manusia, dengan cara menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
–          Menurut David Hunter, Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia.
–          Menurut Koentjaraningrat Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.

   Ilmu antropologi serta sub-sub ilmunya juga mempunyai hubungan yang sangat banyak dengan ilmu-ilmu lain. Hubungan itu biasanya bersifat timbal-balik. Antropologi memerlukan bantuan ilmu-ilmu lain itu, dan sebaliknya ilmu-ilmu lain itu masing-masing juga memerlukan bantuan antropologi.
Dalam makalah ini akan membahas tentang hubungan Antropologi dengan ilmu – ilmu lain. Seperti hubungan Antropologi dengan Sosiologi, Geologi, Paleontologi, Anatomi, Kesehatan masyarakat, Psikiatri, Linguistik, Arkeologi, Sejarah, Geografi, Ekonomi,Hukum, Atministrasi, Politik.


  • Hubungan antropologi dengan ilmu Geologi
   Ilmu geologi memiliki peran yang cukup penting didalam antropologi, Karena fungsi dari ilmu geologi yang mempelajari tentang ciri-ciri bumi dan perubahannya ini sangat berpengaruh dalam sub bab antropologi yaitu paleoantropologi dan prehistori.   Dan ilmu geologi berperan dalam menentukan umur relatif dari fosil-fosil makhluk primat dan fosil-fosil manusia dari zaman dahulu, serta artefak-artefak dan bekas-bekas kebudayaan yang digali dalam lapisan-lapisan bumi.

  • Hubungan antara Antropologi dan Paleontologi
Ilmu paleontologi dalam antropologi berperan sebagai ilmu yang meneliti fosil makhluk-makhluk  dahulu kala untuk membuat suatu rekontruksi tentang proses evolusi bentuk-bentuk makhluk dari dahulu kala hingga sekarang.

  • Hubungan antara Antropologi dan Anatomi
   Ilmu anatomi sangat dibutuhkan dalam antropologi, hal ini dikarenakan ilmu anatomi berfungsi untuk meneliti ciri-ciri dari barbagai bagian kerangka manusia, berbagai bagian tengkorak, dan ciri-ciri dari bagian tubuh manusia pada umumnya, menjadi obyek penelitian yang terpenting dari seorang ahli antropologi fisik untuk mendapatkan pengertian tentang asal mula dan penyebaran manusia serta hubungan antara ras-ras di dunia.
  • Hubungan Antropologi dan Ilmu Kesehatan
   Kedua bidang ilmu ini saling berkesinambungan karena ilmu antropologi dapat memberikan informasi tentang data kesehatan masyarakat dari berbagai daerah serta aneka warna kebudayaan,metode dan cara untuk dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat istiadat setempat, sehingga hal ini memudahkan mereka yang ingin atau akan bekerja diluar daerah.

  • Hubungan Antropologi dan Ilmu Linguistik
   Dalam melakukan suatu penelitian, ilmu antropologi memerlukan topangan dari berbagai ilmu lainnya yang salah satunya adalah ilmu linguistik yang membant dalam mengenal dan memahami bahasa suatu suku bangsa yang akan dijadikan objek penelitian.

  • Hubungan Antropologi dan Arkeologi
    Ilmu antropologi terbagi menjadi dua, yaitu antro biologi dan antro budaya.  Dan didalam bahasan antrobudaya terdapat sub bahasan yang disebut prehistori, sub bahasan inilah yang kemudian memerlukan ilmu arkeologi sebagai sarana ilmu untuk mengetahui sejarah perkembangan kebudayaan manusia dan suku-suku bangsa sejak sebelum mengenal tulisan sampai kepada masa sekarang.

  • Hubungan Antropologi dan Ilmu Sejarah
   Sejarah, memiliki kaitan yang sangat penting dan erat dengan antropologi karena ilmu sejarah menyumbang fakta dan data masa lampau suatu daerah, sehingga kita dapat mengetahui sejarah dan perkembangan suatu suku bangsa yang akan dijadikan sebagai objek kajian atau penelitian dalam antropologi.

  • Hubungan Antropologi dan Geografi
     Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi beserta isinya.  Dan isi dari bumi itu sendiri adalah flora, fauna dan bentang alam yang terdapat di permukaan bumi.  Sehingga jika dilihat dari objek kajian geografi yang juga menyebutkan manusia, maka dengan kata lain geografi memerlukan sentuhan antropologi dalam kajiannya.  Hal ini dikarenakan antropologi mempelajari tentang berbagai warna manusia, baik dari segi suku bangsa, etnis, maupun ras.  Begitu pula sebaliknya, antropologi juga memerlukan geografi untuk memepelajari tentang bentang alam. Karena salah satu yang mempengaruhi kebudayaan manusia adalah keadaan lingkungan fisik tempat mereka hidup.

  • Hubungan Antropologi dan Ekonomi
    Keadaan masyarakat sangat mempengaruhi kekuatan, proses serta hukum-hukum yang berlaku dalam aktivitas ekonomi masyarakat.  Untuk membangun perekonomian disuatu negara, seorang ahli ekonomi memerlukan bahan komparatif mengenai berbagai unsur kemasyarakatan dalam negara tersebut.  Dan untuk mengumpulkan data-data atau keterangan tersebut ilmu antropologi  sangat diperlukan.  Begitu juga sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam bidang ekonomi akan berdampak pada perubahan kebudayaan.

  • Hubungan Antropologi dan Hukum
Antropologi digunakan oleh banyak ahli hukum, terutama hukum adat.  Untuk melakukan penelitian tentang hukum adat yang berlaku di beberapa tempat. Anttropologi penting digunakan karena hukum adat bukan merupakan hukum yang tertulis, melainkan hukum yang timbul dan hidup langsung dalam masyarakat.
   Antropologi juga memerlukan bantuan dari ilmu hukum karrena setiap masyarakat pasti mempunyai hukum yang digunakan dalam pengendalian sosial. Hukum yang berlaku dalam masyarakat turut mempengaruhi kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat tersebut. Untuk itu seorang antropolog harus mempunyai pengetahuan umum tentang konsep-konsep hokum secara umum.

  • Hubungan Antropologi dan ilmu Administrasi
    Secara umum ilmu administrasi mempelajari hal-hal yang menyerupai ekonomi. Misalnya tentang agrarian yang dibahas dalam administrasi.  Masalah ini dapat dikaji dan diteliti melalui metode-metode yang terdapat dalam ilmu antropologi.

  • Hubungan Antropologi dan ilmu Politik
   Dalam meneliti maupun menganalisa suatu sistem politik maupun kekuatan politik dari suatu Negara tentusaja memperhatikan sistem pemerintahan, kekuatan-kekuatan politik dan masalah latar belakang budaya dari kekuatan politik tersebut. Adapun yang menyangkut latar belakang kekuatan politik yaitu prinsip ideology, sistem norma, adat istiadat dan tradisi dari semua kalangan yang menyusun kekuatan politik tersebut. Agar dapet memahami latar belakang penyusun kekuatan politik tersebut, diperlukan metode analisa antropologi.  Seorang antropolog dalam mempelajari suatu masyarakat atau suatu suku pati juga akan menghadapi tentang konsep kekuasaan yang terdapat dalam suku tersebut. Dalam menganalisa fenomena tersebut sudah tentu mereka memerlukan bantuan dari ilmu politik.
B.     Etnografi
     Etnografi berasal dari dua kata yaitu, ethos yang berarti bangsa atau suku bangsa dan graphein yang memiliki arti tulisan atau uraian.  Sehingga dapat disimpulkan bahwa Etnografi adalah sebuah kajian kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik.  Namun Burhan Bungin ( 2008:220) mengungkapkan bahwa etnografi merupakan embrio dari antropologi.  Dengan kata lain, pembahasan yang dilakukan mengenai etnografi tidak dapat terlepas dari antropologi.  Pada awalnya etnograi yang merupakan akar ari antropologi merupakan kegiatan peneliti untuk memahami cara orang berinteraksi dan bekerjasama dengan cara mengamati kehidupan sehari-hari suatu masyarakat atau suku bangsa.
Umumnya etnografi berisikan tentang kisah kebudayaan suatu suku bangsa atau masyarakat.   Didalam membuat sebuah etnogafi, seorang etnografer diupayakan untuk tinggal bersama masyarakat atau suku bangsa yang sedang dijadikan objek dengan rentang waktu yang tidak dapat ditentukan.  Saat meneliti masyarakat seorang etnog biasanya melakukan pendekatan secara holistik dan mendiskripsikannya secara mendalam atau menditeil untuk memproleh native’s point of view. Serta metode pengumpulan data yang digunakan biasanya wawancara mendalam ( depth interview) dan obserpasi partisipasi di mana metode pengumpulan data ini sangat sesuai dengan tujuan awal yaitu mendeskripsiakan secara mendalam.

Berikut merupakan dua metode yang digunakan dalam etnografi, yaitu :
–                      Wawancara
      Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech event) yang khusus. Menurut Spradley, wawancara etnografis merupakan serangkaian percakapan persahabatan yang ke dalamnya peneliti secara perlahan memasukkan beberapa unsur baru untuk membantu informan memberi jawaban sebagai seorang informan.

–                      Pengamatan
   Dalam melakukan penelitian dengan menggunakan metode pengamatan, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh seorang etnografer yaitu, ruang dan tempat serta setiap gerak yang berpengaruh terhadap gejala-gejala atau hal-hal yang sedang diamati.  Metode pengamatan ini dibagi kedalam beberapa metode, sebagai berikut :
  1. Pengamatan Biasa
     Pengamatan dengan teknik ini mengharuskan peneliti untuk tidak masuk atau terlibat dalam hubungan emosional yang terjadi pada objek penelitian.


  1. Pengamatan Terkendali
     Sama halnya dengan metode pengamatan biasa, disini peneliti dilarang untuk terlibat didalam hubungan emosional objek penelitian, hanya saja pada metode ini para pelaku yang akan diamati diseleksi oleh kondisi-kondisi yang terjadi didalam ruang atau tempat dimana objek diamati dan dikendalikan oleh peneliti.
  1. Pengamatan Terlibat
     Metode ini merupakan metode yang utama digunakan dalam penlitian etnograf.  Karena disini untuk mengumpulkan bahan-bahan atau keterangan yang diperlukan, peneliti diharuskan untuk terlibat dalam hubungan emosional yang dialami pelaku (objek penelitian).

     Suku bangsa di dunia terhitung sangat banyak, sehingga para ahli sosiologi dan antropologi berusaha menentukan batas-batas suatu suku bangsa secara konkret.  Dan berikut adalah Sembilan prinsip yang digunakan untuk menentukan batas-batas masyarakat atau suku bangsa :
1)      Kesatuan manusia yang dibatasi oleh kesamaan rasa tau ciri-ciri jasmaniah
2)      Kesatuan masyarakat yang bertempat tinggal pada suatu desa atau lebih
3)      Kesatuan masyarakat yang mengcapkan bahasa atau suatu logat bahasa
4)      Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh suatu daerah politik administrasi
5)      Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh rasa identitas penduduk itu sendiri
6)      Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh suatu wilayah geografis
7)      Kesatuan masyarakat yang batasnya ditentukan oleh kesatuan ekologis
8)      Kesatuan masyarakat yang memiliki pengalaman sejarah yang sama

9)      Kesatuan masyarakat yang anggotanya melakukan interaksi dengan frekuensi tinggi dan merata.

No comments:

Post a Comment